Lama Baca 4 Menit

Hari Ibu Internasional, Ini Catatan Kenangan Presiden China dan Sang Ibu yang Menyentuh

08 May 2022, 16:33 WIB

Hari Ibu Internasional, Ini Catatan Kenangan Presiden China dan Sang Ibu yang Menyentuh-Image-1

Xi Jinping dan Sang Ibu Qi Xin - Image from CGTN

Bolong.id - Pada Hari Ibu Internasional yang jatuh pada hari Minggu kedua bulan Mei setiap tahun, warga dunia berbagi cerita tentang ibu mereka dan mengungkapkan cinta serta terima kasih mereka kepada ibu yang telah membawa mereka ke dunia.

Dilansir dari CRI Online edisi Sabtu (07/05), ibu dianggap sebagai panutan utama bagi anak-anak, tak terkecuali bagi presiden Tiongkok Xi Jinping.

Ia mengingat kembali cerita tentang bagaimana ibunya Qi Xin telah membimbingnya selama ini.

Lahir pada tahun 1926, Qi bergabung dengan Partai Komunis China (CPC) sejak usia 17 tahun (tahun 1943), dan menjadi pendukung setia nilai-nilai serta keyakinan partai.

“Orang tua harus mewariskan moral baik pada anak-anak sejak kecil, membantu mereka membangun integritas moral dan niat baik, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi orang yang dapat berkontribusi pada negara dan masyarakat,” ujar Qi.

'Melayani negara dengan loyalitas tertinggi'

Ketika Xi berusia sekitar lima atau enam tahun, ibunya membelikannya buku bergambar dan menceritakan tentang kisah Yue Fei, seorang jenderal legendaris yang berjuang membela bangsanya dengan kesetiaan penuh selama Dinasti Song Selatan (1127-1279).

Sang ibu memberi tahu Xi kecil tentang bagaimana ibu Yue Fei menato empat karakter Tiongkok, yang secara harfiah diterjemahkan sebagai "melayani negara dengan kesetiaan tertinggi," di punggung putranya.

"Saya bilang, pasti sangat menyakitkan saat menatonya," kenang Xi. "Tapi ibu saya mengatakan bahwa meskipun itu menyakitkan, ia mengingatnya dengan hati."

Sejak saat itu, Xi lalu menjadikannya sebagai tujuan hidup.

Kesalehan terbesar anak

Sebagai anak yang berbakti, Xi mengobrol dengan ibunya dan berjalan-jalan dengannya sesering yang ia bisa. Foto mereka berjalan bergandengan tangan bahkan ia pajang di rak bukunya.

Selama Festival Musim Semi 2001, Xi yang saat itu menjabat sebagai gubernur Provinsi Fujian, tidak dapat berkumpul dengan orang tuanya karena pekerjaan.

Qi menelepon putranya, mengatakan bahwa selama dia melakukan yang terbaik dalam pekerjaan itu, dia akan menunjukkan bakti terbesar kepadanya dan ayahnya.

Kalimat dukungan tersebut telah sangat mengilhami Xi untuk melayani publik dengan tujuan mencapai kehidupan yang baik bagi keluarga-keluarga di Tiongkok.

Xi telah berulang kali mengatakan bahwa dia "mencintai warga Tiongkok seperti mencintai orang tuanya."

Mewariskan tradisi keluarga

Qi menjalani hidup sederhana, yang sudah menjadi tradisi keluarganya. 

"Seseorang yang gagal menjadi tidak fana dan disiplin diri akan menjadi orang yang tidak punya nyali. Perlu diingat bahwa kejujuran adalah berkah dan keserakahan adalah kutukan, sambil membangun pandangan yang benar tentang kekuasaan, status dan kepentingan," bunyi sepenggal kalimat dalam surat Qi pada Xi, mengingatkannya tentang arti disiplin diri.

Xi pun mengaplikasikan keyakinan ini ke dalam ideologi serta praktik pemerintahannya. (*)


Informasi Seputar Tiongkok